• UGM
  • Simaster
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Sitemap
Universitas Gadjah Mada Program Studi Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian - Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • TENTANG KAMI
    • PROGRAM STUDI
      • SPMI dan Akreditasi
      • PROFIL
      • VISI DAN MISI
      • TUJUAN
      • SASARAN
      • PELUANG KERJA
      • KERJASAMA
      • PENELITIAN
      • PENGABDIAN
      • PUBLIKASI
      • STRUKTUR ORGANISASI
      • TENAGA PENDIDIK
      • TENAGA KEPENDIDIKAN
      • LOKASI PERKULIAHAN
    • DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
    • SEKOLAH VOKASI
    • UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • AKADEMIK
    • PROFIL LULUSAN
    • KUALIFIKASI LULUSAN
    • KOMPETENSI LULUSAN
    • KURIKULUM
    • CAPAIAN KOMPETENSI
    • METODE ASSESMEN PROSES PEMBELAJARAN
    • UJIAN MASUK UGM
  • KEMAHASISWAAN
    • UJIAN MASUK UGM
    • SIMASTER
    • eLOK
    • ETD
    • BEASISWA
    • Career Center (VDC)
    • HIMPUNAN MAHASISWA
      • Student Association of Remote Sensing and Geography Information System (STARGIS)
      • KELUARGA MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN (KMDTK)
  • ALUMNI
    • AKREDITASI
    • LEGALISIR
    • TRACER STUDY
    • Kepuasan Pengguna Alumni
    • CAREER CENTER (VDC)
    • KAVOGAMA
  • PORTAL
    • PORTALKITA
    • WEBINAR
    • LABORATORIUM
    • UNDUHAN
    • Kuesioner Layanan
    • HUBUNGI KAMI
  • Beranda
  • SDG 15
  • SDG 15
Arsip:

SDG 15

Pemantauan Ekologis Jabodetabek Berbasis Satelit: Menjawab Tantangan Perkotaan dan Perubahan Iklim melalui Teknologi Spasial

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDGs Thursday, 17 July 2025

Yogyakarta – Dalam menghadapi tekanan urbanisasi yang semakin intensif di wilayah Jabodetabek, upaya untuk menjaga keseimbangan ekologis menjadi semakin mendesak. Salah satu pendekatan strategis yang kini dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk memantau kualitas lingkungan secara lebih efisien dan akurat. Teknologi ini memungkinkan pemetaan kondisi ekologis wilayah perkotaan dalam skala luas, waktu nyata, dan berbasis data objektif, sehingga dapat menjadi landasan penting dalam pengambilan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

Penginderaan jauh berperan sebagai instrumen kunci dalam mengamati dinamika perubahan lingkungan—mulai dari penurunan tutupan lahan hijau, degradasi ekosistem, hingga munculnya dampak akibat perubahan iklim. Dalam konteks wilayah metropolitan seperti Jabodetabek, teknologi ini sangat relevan untuk memantau interaksi antara pertumbuhan kota dan kondisi ekologi yang terus berubah dari waktu ke waktu. Dengan dukungan platform komputasi awan dan citra satelit resolusi tinggi, data spasial kini dapat dianalisis dengan lebih cepat dan digunakan untuk membangun sistem pemantauan yang adaptif.

Salah satu parameter utama yang digunakan dalam menilai kualitas ekologi wilayah perkotaan adalah fraksi vegetasi, yaitu proporsi tutupan vegetasi hijau yang terdeteksi dari citra satelit. Analisis fraksi vegetasi memberikan gambaran kuantitatif mengenai seberapa luas vegetasi masih bertahan di tengah ekspansi wilayah terbangun. Berdasarkan citra penginderaan jauh terbaru, distribusi fraksi vegetasi di Jabodetabek menunjukkan pola spasial yang cukup kontras: wilayah selatan seperti Kabupaten Bogor dan sebagian Kabupaten Tangerang masih menunjukkan tingkat vegetasi tinggi (warna hijau gelap), sedangkan wilayah utara dan tengah seperti Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Bekasi didominasi area dengan fraksi vegetasi rendah (putih hingga hijau muda), mengindikasikan dominasi permukaan terbangun.

Penurunan fraksi vegetasi di kawasan padat penduduk tidak hanya berdampak pada hilangnya ruang terbuka hijau, tetapi juga memperburuk dampak lingkungan seperti kenaikan suhu lokal (urban heat island), penurunan kualitas udara, dan berkurangnya kapasitas serapan karbon. Oleh karena itu, pemantauan fraksi vegetasi menjadi bagian integral dalam strategi pelestarian lingkungan dan perencanaan kota yang berkelanjutan.

Pengembangan sistem pemantauan ekologis berbasis penginderaan jauh ini juga menjadi bagian dari kontribusi ilmiah dan kebijakan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Informasi spasial yang dihasilkan dapat memperkuat perencanaan tata ruang yang lebih inklusif dan tangguh (Goal 11), memberikan dasar ilmiah dalam merespons tantangan iklim perkotaan (Goal 13), serta mendukung upaya perlindungan terhadap ekosistem daratan yang semakin tertekan oleh aktivitas manusia (Goal 15).


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Inovasi Geospasial Lulusan SIG SV UGM: Solusi Pertanian Presisi hingga Edukasi Digital dalam Wisuda Periode III TA 2024/2025

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 2: Tanpa KelaparanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Wednesday, 28 May 2025

Yogyakarta, 28 Mei 2025 — Pada Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/2025, Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM meluluskan tiga mahasiswa dengan karya proyek akhir yang mencerminkan kolaborasi antara ilmu geospasial dan teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan dan pemrograman web interaktif. Ketiganya menawarkan solusi nyata yang relevan dengan kebutuhan industri, pendidikan, dan lingkungan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).


1. Adinda Dwi Humaira

🌱 Implementasi Teknologi Deep Learning untuk Monitoring Pertumbuhan Legume Cover Crop (LCC) di Perkebunan Kelapa Sawit Menggunakan Foto Udara (Studi Kasus: Perkebunan PT Mustika Sembuluh I)

Adinda Dwi Humaira merancang sistem monitoring pertumbuhan Legume Cover Crop (LCC) di lahan replanting kelapa sawit menggunakan teknologi deep learning berbasis U-Net. Model ini mampu mendeteksi vegetasi secara otomatis dari citra udara, dengan akurasi F1 Score 83%. Hasil deteksi divisualisasikan melalui dashboard ArcGIS untuk mendukung pengambilan keputusan agronomis yang lebih cepat dan akurat. Solusi ini mendukung penerapan pertanian presisi dan keberlanjutan, terutama pada pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan — relevan dengan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) dan SDG 15 (ekosistem daratan)


2. Shally Larasati Rahman

🌾 Implementasi YOLOv3 untuk Model Deteksi Tanaman Kelapa Sawit Fase Tanaman Belum Menghasilkan Menggunakan Foto Udara (Studi Kasus : PT Mustika Sembuluh 1, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah)

Shally Larasati Rahman mengembangkan model deteksi tanaman kelapa sawit fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) menggunakan algoritma YOLOv3. Model ini menunjukkan performa tinggi dengan F1 Score 96,82% dan digunakan sebagai dasar evaluasi berbasis Crown Projection Area (CPA). Penerapan sistem ini memudahkan manajemen kebun dalam memantau kondisi tanaman sejak dini. Dengan visualisasi melalui dashboard ArcGIS Online, sistem ini memperkuat pendekatan data-driven untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri perkebunan — mendukung SDG 2 (ketahanan pangan) dan SDG 9 (inovasi industri)


3. Baginda Alfito

🗺️ Geonesia: Pemrograman Geospasial Permainan Edukatif berbasis Peta

Baginda Alfito menghadirkan Geonesia, sebuah permainan edukatif berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mengenalkan keanekaragaman budaya dan wilayah Indonesia melalui media peta digital. Dengan memanfaatkan React JS, Cesium, dan Google Maps Street View API, pemain diajak menebak lokasi berdasarkan petunjuk seperti makanan khas, rumah adat, dan lanskap daerah. Geonesia menjadi media pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif bagi generasi muda, sekaligus memperkuat literasi spasial dan kebudayaan nasional di era digital — berkontribusi pada SDG 4 (pendidikan berkualitas) dan SDG 11 (kota dan permukiman inklusif dan berkelanjutan)


Ketiga karya ini menunjukkan bahwa mahasiswa SIG SV UGM tidak hanya memahami teori dan teknologi, tetapi juga mampu mengimplementasikannya untuk memberikan solusi nyata dalam sektor pertanian, pemetaan spasial, dan edukasi. Dengan kontribusi ini, para lulusan membuktikan peran penting keilmuan geospasial dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Selamat kepada para lulusan. Terus berkarya dan berinovasi membangun bangsa!


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Mahasiswi SIG SV UGM Raih Juara 2 di Esri Young Scholars Award 2025 Berkat Inovasi Estimasi Karbon dari Citra Udara

BeritaSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Monday, 14 April 2025

Yogyakarta, 14 April 2025 – Shally Larasati Rahman, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi Geografis, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM angkatan 2021, berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Esri Young Scholars Award (EYSA) Indonesia 2025. Kompetisi nasional ini diselenggarakan oleh Esri Indonesia sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menghadirkan solusi inovatif berbasis teknologi geospasial terhadap isu-isu strategis di masyarakat.

Dalam kompetisi ini, Shally mengangkat proyek bertajuk PalmC-Stock, sebuah pendekatan yang mengintegrasikan teknologi deep learning dan citra udara untuk mengestimasi cadangan karbon pada perkebunan kelapa sawit. Gagasan ini lahir dari kepedulian terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim yang kian mendesak, sejalan dengan semangat SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) yang menekankan pentingnya aksi nyata berbasis data dalam mitigasi emisi gas rumah kaca.

Dengan memanfaatkan model Faster R-CNN dari ArcGIS Living Atlas, PalmC-Stock mampu mendeteksi pohon kelapa sawit secara otomatis dari citra udara dan menghitung crown projection area untuk estimasi biomassa serta cadangan karbon. Pendekatan ini dinilai jauh lebih efisien dan berskala besar dibandingkan metode konvensional, mendukung pengembangan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi canggih untuk pemantauan sumber daya alam.

Dalam presentasinya, Shally menjelaskan bahwa PalmC-Stock bukan hanya alat teknis, tetapi juga sarana untuk mendorong praktik pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan. Dengan menyediakan data spasial yang akurat, proyek ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam sektor agrikultur, sejalan dengan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 15 (Menjaga Ekosistem Daratan) yang mengedepankan keberlanjutan dalam tata kelola sumber daya alam.

Prestasi ini juga menunjukkan bahwa pendidikan tinggi, khususnya pendidikan vokasi di UGM, mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga memiliki kesadaran akan dampak sosial dan ekologis dari inovasi yang dihasilkan—sejalan dengan visi SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) untuk membentuk insan pembelajar yang mampu berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Shally berharap PalmC-Stock dapat terus dikembangkan dan diadopsi lebih luas, baik oleh lembaga riset maupun pemangku kebijakan, untuk mendukung pengelolaan sumber daya secara bijak dan berkelanjutan. “Saya bersyukur atas kesempatan ini dan ingin terus berkontribusi dalam pengembangan solusi geospasial yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Prestasi ini menjadi cerminan semangat mahasiswa SIG SV UGM dalam menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan global, sekaligus memperkuat komitmen universitas dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi lintas keilmuan.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

21 Karya Akhir Mahasiswa SIG SV UGM Soroti Isu Lingkungan, Kesehatan, dan Infrastruktur di Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025

BeritaSDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 14: Ekosistem LautanSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang TangguhSDG 2: Tanpa KelaparanSDG 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDG 6: Air Bersih dan Sanitasi LayakSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Wednesday, 26 February 2025

Yogyakarta, 26 Februari 2025 — Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG), Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM meluluskan 21 mahasiswa pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025. Seluruh lulusan menuntaskan pendidikan sarjana terapan dengan proyek akhir inovatif berbasis geospasial, mencerminkan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).


1. Aditya Rico Oktavian

🛤 WebGIS SITIKA: Estimasi Nilai Pengganti Wajar Pengadaan Tanah Jalur Kereta Api Parangtritis–YIA

Aditya mengembangkan WebGIS SITIKA sebagai sistem estimasi nilai pengganti wajar dalam proses pengadaan tanah jalur kereta api Parangtritis–Yogyakarta International Airport. Melalui analisis spasial berbasis proximity buffer dan perhitungan sesuai Standar Penilaian Indonesia (SPI) 306, sistem ini memetakan 460 bidang tanah terdampak dan menyajikan estimasi nilai ganti rugi secara transparan. Aplikasi ini tidak hanya mendukung pembangunan infrastruktur transportasi berkelanjutan (SDG 9) dan tata ruang inklusif (SDG 11), tetapi juga mencerminkan prinsip keadilan dalam tata kelola pengadaan lahan (SDG 16).


2. Amali Fitra Insani

🌳 Sistem Informasi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Berbasis WebGIS di Kota Yogyakarta

Untuk mengatasi alih fungsi lahan dan krisis ruang terbuka hijau, Amali merancang WebGIS HIJAUKU, sebuah sistem informasi yang menampilkan sebaran spasial RTHP Kota Yogyakarta seperti taman kota, jalur pejalan kaki, dan hutan kota. Sistem ini dikembangkan berbasis CodeIgniter dengan desain berorientasi pengguna, serta telah diuji melalui System Usability Scale dengan hasil sangat memuaskan. Dengan menyajikan informasi spasial yang mudah diakses masyarakat, proyek ini mendorong pelestarian lingkungan urban (SDG 11), pengurangan dampak perubahan iklim (SDG 13), dan pelindungan ekosistem kota (SDG 15).


3. Anggita Cahyaningtyas

🌋 Rancang Bangun Sistem Informasi Risiko Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cilacap Berbasis WebGIS

Anggita menyusun sistem SIGERCAP untuk memetakan risiko bencana gempa bumi di Kabupaten Cilacap berdasarkan parameter bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Sistem berbasis WebGIS ini memvisualisasikan zona risiko dengan fitur interaktif seperti pop-up, layer management, dan laporan otomatis. SIGERCAP memberikan kontribusi strategis dalam kesiapsiagaan dan mitigasi bencana berbasis data spasial, sejalan dengan pengurangan risiko bencana (SDG 13) dan pembangunan wilayah yang aman dan tangguh (SDG 11).


4. Athaya Hasna Puspita

☀️ Aplikasi Geo-AI Berbasis Earth Engine Apps dalam Analisis Kekeringan Musim Kemarau 2023 di Provinsi DIY

Athaya memanfaatkan teknologi Google Earth Engine untuk memetakan kekeringan lahan selama musim kemarau 2023 di Provinsi DIY menggunakan indeks NDDI dan LST. Aplikasi berbasis Geo-AI ini menunjukkan peningkatan signifikan kekeringan akibat fenomena El Niño, dan memperoleh skor usabilitas pengguna yang tinggi. Proyek ini mendukung sistem monitoring iklim yang efisien (SDG 13), konservasi sumber daya air (SDG 6), serta upaya tanggap dini terhadap bencana kekeringan.


5. Aulia’ Putri Sabita

🌾 Monitoring Persebaran Kekeringan Pertanian Menggunakan Metode Vegetation Health Index (VHI) di Kabupaten Lamongan

Aulia merancang sistem pemantauan kekeringan pertanian berbasis Google Earth Engine dengan metode VHI yang memadukan data NDVI dan LST. Hasil analisis dari tahun 2019–2023 menunjukkan distribusi spasial wilayah terdampak dengan klasifikasi kekeringan tinggi, rendah, dan aman. Proyek ini memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan (SDG 2), pengelolaan air pertanian (SDG 6), dan adaptasi terhadap perubahan iklim (SDG 13).


6. Dwika Ajeng Oktaviani

🏔 Sistem Informasi Bencana Tanah Longsor Berbasis WebGIS di Kabupaten Sukabumi

Dwika membangun “Si Lomi”, sebuah sistem informasi longsor interaktif yang mengintegrasikan peta kerawanan berdasarkan analisis berjenjang tertimbang berbagai parameter geofisik dan klimatologis. Sistem ini dilengkapi fitur pelaporan dan panduan mitigasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Dengan pendekatan inklusif dan visualisasi spasial, proyek ini memperkuat sistem mitigasi longsor (SDG 13), perlindungan wilayah rawan (SDG 11), dan partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.


7. Feby Rizki Imersa

🚰 Rancang Bangun Tirtogama sebagai WebGIS SPAM Universitas Gadjah Mada

Feby merancang Tirtogama sebagai sistem WebGIS untuk pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di lingkungan kampus UGM. Aplikasi ini memetakan jaringan pipa, keran, dan dispenser air serta memfasilitasi pelaporan kerusakan. Dengan pengelolaan data real-time dan sistem berbasis peran pengguna, Tirtogama berkontribusi terhadap pengelolaan air bersih kampus yang efisien (SDG 6), peningkatan infrastruktur layanan dasar (SDG 9), dan praktik kampus berkelanjutan.


8. Ferlinda Yuni Setyawati

🏥 Pembuatan Sistem Informasi Indeks Keluarga Sehat (IKS) Berbasis WebGIS di Puskesmas Godean II

Ferlinda merancang sistem WebGIS untuk visualisasi spasial nilai Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari program PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Godean II. Dengan menyajikan peta interaktif dan data statistik kesehatan keluarga, sistem ini mempercepat intervensi layanan kesehatan primer. Karya ini memperkuat sistem informasi kesehatan lokal (SDG 3), menjamin layanan kesehatan berbasis lokasi (SDG 10), dan mendukung kebijakan kesehatan preventif.


9. Fisti Fadila Lorentin Arinina

💧 Pemetaan Zona Potensi Air Tanah Wilayah DAS Randugunting Berbasis Weighted Scoring

Fisti memetakan zona potensi air tanah di wilayah DAS Randugunting menggunakan citra Sentinel-2A dan metode weighted scoring dari enam parameter fisik. Hasil analisis dikemas dalam peta interaktif Geowater Randugunting yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Proyek ini mendukung ketahanan air di wilayah rawan kekeringan (SDG 6), pengelolaan sumber daya berbasis spasial (SDG 13), dan penyediaan data publik berbasis peta.


10. Habib Muhammad Raihan

🗺 Sistem Manajemen Informasi Pariwisata Berbasis WebGIS Menggunakan Laravel dan ReactJS di Kabupaten Sleman

Habib mengembangkan SIPAR-SLEMAN, sistem manajemen informasi pariwisata yang menggabungkan teknologi Laravel dan ReactJS untuk menampilkan data spasial destinasi wisata di Kabupaten Sleman. Dengan tampilan yang responsif dan fitur pengelolaan data yang mudah digunakan, sistem ini mendorong promosi pariwisata digital, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal (SDG 8), dan meningkatkan akses publik terhadap informasi pariwisata berkelanjutan (SDG 11).


11. Haris Dwi Cahyo

🌱 Pengembangan Aplikasi WebGIS untuk Identifikasi Lokasi Optimal Pertanian Tanaman Pangan dengan Metode Weighted Product di Kabupaten Sleman

Haris mengembangkan Tani-kita, WebGIS pendukung keputusan untuk pemilihan lokasi budidaya tanaman pangan dengan pendekatan metode Weighted Product. Sistem ini menyajikan visualisasi spasial dari hasil perhitungan berbagai parameter seperti jenis tanah, curah hujan, dan akses pasar. Aplikasi ini mendukung perencanaan pertanian cerdas berbasis data, yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan (SDG 2), pemanfaatan lahan berkelanjutan (SDG 15), dan transformasi digital di sektor pertanian (SDG 9).


12. Muhamad Fakhri Qairawan

📱 Pengembangan Aplikasi Android dengan Layanan Berbasis Lokasi untuk Mitigasi Bencana Tsunami di Desa Pangandaran

Fakhri menciptakan TsunamiSafe, aplikasi Android berbasis lokasi yang dirancang untuk membantu masyarakat Desa Pangandaran dalam menghadapi ancaman tsunami. Fitur utamanya meliputi pelaporan fasilitas evakuasi, panduan menuju titik aman, dan pemetaan spasial area risiko. Aplikasi ini mendukung kesiapsiagaan komunitas pesisir (SDG 11), edukasi bencana (SDG 13), dan pemanfaatan teknologi seluler untuk penyelamatan jiwa (SDG 9).


13. Nisa Ardiyanti

🌾 Rancang Bangun WebGIS untuk Informasi Kesesuaian Lahan Sawah Pertanian Padi, Jagung, dan Kedelai di Kabupaten Sleman

Nisa mengembangkan SiKeslah, WebGIS untuk menyajikan informasi kesesuaian lahan sawah di Kabupaten Sleman berdasarkan karakteristik tanah dan kebutuhan tumbuh tiga komoditas utama. Dengan klasifikasi sesuai SNI 8474:2018 dan analisis pencocokan spasial, sistem ini membantu perencanaan pertanian lebih presisi. Proyek ini mendorong pertanian berkelanjutan (SDG 2), efisiensi penggunaan lahan (SDG 15), dan penguatan ekosistem pangan lokal (SDG 12).


14. Novi Anjani

🧒 Rancang Bangun WebGIS untuk Pemetaan Penyebaran Penyakit Menular ISPA pada Balita di Kota Yogyakarta

Novi merancang SIMELAR ISPA, sistem informasi spasial untuk memetakan sebaran ISPA pada balita di Kota Yogyakarta periode 2019–2023. Sistem ini menampilkan data spasial interaktif, analisis hotspot, serta fitur unggah data untuk pemutakhiran berkala. Karya ini mendukung pengendalian penyakit menular pada kelompok rentan (SDG 3), peningkatan respons layanan kesehatan (SDG 10), dan pemanfaatan data spasial untuk kesehatan masyarakat.


15. Riska Syah Della

🧬 Pemetaan Penyakit Menular HIV/AIDS di Wilayah Kabupaten Bantul Berbasis Aplikasi WebGIS

Melalui sistem GISHA, Riska memetakan sebaran HIV/AIDS serta tingkat kerentanan wilayah berdasarkan indikator sosial dan epidemiologis. Sistem ini menampilkan persebaran kasus, hotspot, dan fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Bantul secara spasial. Proyek ini mendukung pengendalian penyakit HIV/AIDS (SDG 3), pengurangan kesenjangan akses layanan (SDG 10), dan kebijakan kesehatan berbasis bukti spasial (SDG 16).


16. Sagita Irsyad Ramadhan

🌊 Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Berbasis WebGIS di Kabupaten Bojonegoro

Sagita membangun FLOODIS, aplikasi WebGIS yang memetakan kerawanan banjir di Kabupaten Bojonegoro dengan integrasi data curah hujan, kemiringan lahan, dan penggunaan lahan. Aplikasi ini juga menyediakan fitur pelaporan banjir serta monitoring kondisi cuaca. Proyek ini mendorong kesiapsiagaan masyarakat terhadap banjir (SDG 13), mitigasi bencana berbasis data (SDG 11), dan keterlibatan publik dalam kebencanaan (SDG 16).


17. Tengku Feby Mutiansah

🌿 Perancangan Aplikasi untuk Identifikasi Mangrove dan Perubahan Lahan Mangrove Berbasis Web Menggunakan Google Earth Engine

Tengku merancang aplikasi berbasis Google Earth Engine untuk memantau perubahan tutupan mangrove di pesisir Muara Gembong antara 2019–2023 menggunakan citra Sentinel-2A dan klasifikasi Random Forest. Aplikasi ini mendukung upaya konservasi ekosistem pesisir (SDG 14), pemulihan vegetasi mangrove (SDG 15), dan pemantauan lingkungan secara efisien dan terbuka (SDG 13).


18. Valarie Gracia Putri

🏘 Pengembangan Dashboard Interaktif untuk Pemetaan Keterjangkauan Perumahan di Kota Jakarta Menggunakan ArcGIS

Valarie menyusun dashboard berbasis ArcGIS yang menampilkan keterjangkauan perumahan di Jakarta berdasarkan NJOP, akses fasilitas umum, dan transportasi. Sistem ini menampilkan hasil analisis hingga tingkat kelurahan dengan visualisasi yang informatif. Proyek ini menjadi alat bantu penting dalam penyediaan hunian layak (SDG 11), pengurangan kesenjangan spasial (SDG 10), dan perencanaan kota berbasis data (SDG 16).


19. Wa Ode Nur Esha Amalia

🏗 Implementasi Mask R-CNN untuk Deteksi dan Klasifikasi Fungsi Bangunan Menggunakan Ground Orthophoto di Kota Bogor

Esha menerapkan metode Mask R-CNN pada citra orthophoto untuk mendeteksi fungsi bangunan berdasarkan bentuk atap di Kota Bogor. Meskipun hasil akurasi masih perlu pengembangan, sistem ini membuka jalan bagi klasifikasi spasial otomatis dalam perencanaan kota cerdas. Proyek ini mendukung pengembangan teknologi AI dalam geospasial (SDG 9), efisiensi pemetaan tata ruang (SDG 11), dan otomasi pengambilan data spasial.


20. Yenny Asima Br Hutasoit

🦟 Sistem Informasi Pemetaan Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue Berbasis WebGIS di Kota Yogyakarta

Yenny merancang SIPENDARA, WebGIS yang memetakan persebaran kasus DBD dan faktor lingkungan pendukung seperti kepadatan penduduk dan sanitasi. Sistem ini dilengkapi dengan fitur filter data, pengelolaan pengguna, dan ekspor informasi spasial. Proyek ini memperkuat sistem kewaspadaan dini penyakit tropis (SDG 3), keterbukaan informasi publik (SDG 16), dan perencanaan intervensi berbasis spasial.


21. Yusuf Kamil

🏝️ Rancang Bangun WebGIS Wet Wet: Sistem Informasi Manajemen Wisata di Kabupaten Aceh Besar, Sabang, dan Kota Banda Aceh

Yusuf mengembangkan Wet Wet, sistem informasi pariwisata berbasis WebGIS yang menyajikan data spasial destinasi, fasilitas, serta aksesibilitas wilayah wisata di Provinsi Aceh. Sistem ini bersifat responsif dan dapat digunakan oleh wisatawan maupun pengelola daerah. Proyek ini mendorong pariwisata digital berkelanjutan (SDG 8), promosi wilayah berbasis geospasial (SDG 11), dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui teknologi.


Karya Proyek Akhir para wisudawan menunjukkan kematangan akademik serta kepekaan terhadap isu strategis nasional dan global. Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG), Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM terus berkomitmen menghasilkan lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global, serta berkontribusi nyata dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Selamat kepada para wisudawan!

Terus berkarya dan berinovasi membangun bangsa!


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Pentingnya Penginderaan Jauh untuk Deteksi Kualitas Ekologi di Kawasan Metropolitan Demi Mewujudkan Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Friday, 22 November 2024

Semarang, 2024 – Perkembangan teknologi penginderaan jauh telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dinamika lingkungan perkotaan. Dalam penelitian Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM tahun 2024, diungkapkan bagaimana data berbasis satelit memainkan peran penting dalam menilai kualitas ekologi perkotaan, terutama di kawasan Metropolitan Semarang (Kedungsepur). Studi ini menyoroti dampak urbanisasi yang semakin intensif terhadap perubahan kualitas ekologi wilayah perkotaan selama hampir satu dekade terakhir.

Penginderaan jauh memungkinkan observasi berbasis satelit yang memberikan informasi rinci tentang evolusi urbanisasi, jasa ekosistem, dinamika musim, hingga distribusi ruang hijau. Dalam studi ini, data penginderaan jauh digunakan untuk memetakan perubahan kualitas ekologi di wilayah Kedungsepur dari tahun 2015 hingga 2023. Hal ini mendukung SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi teknologi untuk mengelola infrastruktur data demi perencanaan kota yang berkelanjutan.

Zona dengan kualitas ekologi baik dan sangat baik yang sebelumnya mendominasi wilayah barat dan selatan Semarang pada tahun 2015, mengalami penyusutan tajam pada tahun 2023. Area dengan kualitas ekologi buruk semakin meluas di bagian tengah dan utara kota, seiring dengan meningkatnya tekanan urbanisasi. Zona ekologi sedang mengalami ekspansi, menunjukkan adanya transisi dari kondisi yang lebih baik ke yang lebih buruk. Studi ini juga mengungkap pola spasial dari degradasi ekologi, dengan intensitas terbesar terjadi di pusat kota yang padat, sementara daerah pinggiran, seperti wilayah selatan yang masih berupa kawasan agraris, mempertahankan kualitas ekologinya. Hal ini berhubungan dengan SDG 15 – Ekosistem Daratan, yang mencakup perlindungan kawasan hijau dan agraris untuk memastikan kelestarian ekosistem berbasis daratan.

Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran nyata tentang dinamika ekologi perkotaan, tetapi juga menjadi referensi penting bagi pemerintah dalam merancang kebijakan restorasi ekologi. Dengan data penginderaan jauh yang diperbarui secara berkala, evaluasi ekosistem dapat dilakukan dengan lebih akurat, mendorong pembangunan kota yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan. Upaya ini sesuai dengan SDG 11 – Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang bertujuan membangun kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta SDG 13 – Aksi terhadap Perubahan Iklim, melalui langkah mitigasi dan adaptasi terhadap dampak urbanisasi dan perubahan iklim.

Penelitian ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan perkotaan. Hal ini selaras dengan SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang mendorong kerja sama dalam menyusun kebijakan berbasis data ilmiah demi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penurunan kualitas ekologi yang terlihat dari peta Semarang selama hampir sepuluh tahun terakhir mengingatkan kita akan urgensi tindakan kolektif. Dengan langkah tepat, kawasan metropolitan dapat tetap menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat bagi warganya, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Kontribusi Mahasiswa SIG UGM dalam Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe: Mewujudkan Tata Ruang Berkelanjutan

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 6: Air Bersih dan Sanitasi LayakSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Tuesday, 11 June 2024

Yogyakarta, 11 Juni 2024 — Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi UGM dengan bangga menginformasikan kontribusi luar biasa dari salah satu mahasiswanya, Cut Aulia Safira Rachman, dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Mahasiswa ini terlibat dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch VI di Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dengan penempatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Lhokseumawe.

Dokumentasi Cut Aulia Safira Rachman dan Rekan bersama Mentor dan Dosen Pendamping Program (DPP)

Kegiatan yang dimulai pada bulan Januari 2024 ini diawali dengan koordinasi bersama Mentor dari Dinas PUPR Kota Lhokseumawe dan Dosen Pendamping Program (DPP). Kegiatan tersebut meliputi pelatihan dan pembekalan yang berfokus pada pengenalan dan prosedur penyusunan RDTR, analisis penyusun RDTR, pembuatan peta RDTR, serta kapita selekta pertanahan.

Pada tanggal 6 Maret 2024, Cut Aulia Safira Rachman dan timnya memulai perjalanan ke Lhokseumawe untuk menjalankan tugas magang mereka. Kegiatan diawali dengan pengenalan kepada lingkungan kerja dan koordinasi dengan berbagai pejabat di Dinas PUPR. Tugas utama yang diberikan yaitu perbaikan pada Peta RDTR menyesuaikan dengan acuan Peta RTRW, yang mencakup tiga Wilayah Perencanaan (WP): WP Muara Satu, WP Muara Dua, dan WP Banda Sakti.

(Kiri) Proses Diskusi dan Analisis Tingkat Kesesuaian RDTR dengan RTRW (Kanan) Dokimentasi Cut Aulia Safira Rachman bersama Mentor dan Tim saat Kunjungan Lapangan

Proses penyesuaian ini dilakukan dengan langkah-langkah teknis seperti memperbaiki data atribut tabel, melakukan overlay atau intersect pada Peta RDTR dan RTRW, serta melakukan seleksi manual sesuai catatan substansi yang dihasilkan dari rapat antara Dinas PUPR Kota Lhokseumawe dengan instansi terkait.

Dokumentasi Proses Editing Data Rencana Detil Tata Ruang (RDTR)

Selama menjalankan tugas, tim menghadapi beberapa tantangan, termasuk adanya data Pola Ruang RDTR yang perlu diperbaiki dan disesuaikan serta kesulitan dalam menemukan metode penyesuaian yang tepat. Tantangan ini berhasil diatasi melalui proses identifikasi masalah yang kemudian dilakukan penyesuaian dan perbaikan sesuai dengan kaidah Ilmu Kartografi dan Sistem Informasi Geografis, selain itu diskusi lanjutan dengan mentor mempermudah tim untuk dapat menemukan solusi yang tepat. Hasil dari proses ini adalah Peta RDTR yang telah disesuaikan dengan Peta RTRW menurut catatan substansi serta telah sesuai dengan kaidah Ilmu Kartografi dan Sistem Infomasi Geografis, yang selanjutnya akan dipresentasikan pada 22 April 2024 kepada Kepala Bidang Tata Ruang.

Hasil Peta Rencana Pola Ruang yang telah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kontribusi Cut Aulia Safira Rachman dalam penyusunan RDTR ini tidak hanya meningkatkan kapasitas teknisnya tetapi juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Penyusunan RDTR yang akurat dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) mendukung upaya untuk memastikan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, yang juga merupakan bagian dari SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi. Pengembangan infrastruktur tata ruang yang berkualitas melalui penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) juga mendukung pembangunan industri, inovasi, dan infrastruktur yang berkelanjutan sesuai dengan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Perencanaan tata ruang yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan membantu menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan, sejalan dengan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Selain itu, pelestarian zona ekosistem mangrove dan ruang terbuka hijau dalam RDTR mendukung upaya untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan penggunaan berkelanjutan ekosistem darat, yang merupakan bagian dari SDG 15: Kehidupan di Darat.

Hasil Peta Rencana Struktur Ruang yang telah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Lebih jauh lagi, kerjasama antara Program Studi Sarjana Terapan SIG UGM dengan Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional serta Dinas PUPR Kota Lhokseumawe ini adalah contoh nyata implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi ini memperkuat kemitraan antara lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kemitraan ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Partisipasi mahasiswa dalam program magang ini juga memberikan pengalaman belajar yang berharga di luar kelas, meningkatkan keterampilan praktis dan pengetahuan mereka, serta mempersiapkan mereka untuk dunia kerja yang sesungguhnya, sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

Program Studi Sarjana Terapan SIG UGM bangga dengan pencapaian mahasiswa-mahasiswinya dan terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Kontribusi Mahasiswa SIG UGM dalam Pengembangan Dashboard Monitoring dan Pemodelan Cuaca di PT Bumitama Gunajaya Agro

BeritaSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Thursday, 18 April 2024

Yogyakarta, 18 April 2024 – Dua mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melaksanakan magang di PT Bumitama Gunajaya Agro, sebuah perusahaan agribisnis kelapa sawit terkemuka di Indonesia. Diandra Sabrina M. dan Asbian Tunggul Syahputro, dua mahasiswa ini, telah menunjukkan dedikasi dan keahlian mereka melalui berbagai proyek selama masa magang mereka, yang secara langsung mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Kegiatan on-boarding dilaksanakan secara daring oleh PT Bumitama Gunajaya Agro

Diandra Sabrina M., memulai kegiatan magangnya pada tanggal 19 Februari 2024. Kegiatan pertama yang diikutinya adalah on-boarding daring selama tiga hari, di mana Diandra mempelajari budaya, aturan, dan berbagai departemen di PT Bumitama Gunajaya Agro. Setelah menyelesaikan on-boarding, Diandra melanjutkan magangnya secara luring di divisi Geospatial Planning and Development, fokus pada bidang GeoAI & Sustainability.

(Kiri) Perhitungan nilai rerata curah hujan perhari dan klasifikasi penutup lahan menggunakan ENVI dan GEE (Kanan) Presentasi Hasil Kerja Magang

Selama periode magangnya, Diandra melakukan serangkaian kegiatan penting yang melibatkan pemodelan untuk memprediksi curah hujan di beberapa wilayah kebun sawit. Minggu pertama dihabiskan untuk mengunduh data curah hujan dari Global Forecasting System melalui Google Earth Engine, serta menghitung curah hujan rata-rata harian dari tahun 2018 hingga 2023. Minggu kedua diisi dengan pengolahan data dan analisis eksplorasi untuk memahami pola curah hujan, serta melakukan klasifikasi tutupan lahan menggunakan ENVI dan Google Earth Engine dengan algoritma random forest. Kegiatan ini mendukung SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan SDG 15 (Menjaga Ekosistem Darat).

(Kiri) Pemodelan Long Short-Term Memory (LSTM) dan Google Earth Engine (Kanan) Dokumentasi bersama Tim dan Mentor Magang

Memasuki minggu ketiga, Diandra mempelajari pemodelan Long Short-Term Memory (LSTM), dan pada minggu keempat, ia berhasil membuat model LSTM untuk seluruh area kebun. Model prediksi curah hujan ini dikembangkan lebih lanjut pada minggu kelima hingga mencakup 14 area kebun. Selain itu, Diandra juga memanfatkan aplikasi Google Earth Engine (GEE) yang memungkinkan publik mengunduh data curah hujan. Proses ini melibatkan berbagai tantangan, namun berkat arahan dan dukungan dari mentor, Diandra berhasil mengatasi kendala tersebut dengan baik. Kegiatan ini juga mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), dengan kolaborasi antara akademisi dan industri yang kuat.

Dashboard Data Civil Management dan Land Application PT Bumitama Gunajaya Agro

Sementara itu, Asbian Tunggul Syahputro, juga melaksanakan magang di PT Bumitama Gunajaya Agro. Asbian fokus pada bidang geodatabase dan monitoring, di mana ia bertanggung jawab menyusun dashboard untuk data warehouse monitoring. Proyek ini mencakup data civil management, land application, dan road management. Selama bulan pertama dan kedua magang, Asbian berhasil menyusun Dashboard Civil Management secara lengkap, serta mendesain dan mengimplementasikan Dashboard Land Application meskipun data belum sepenuhnya lengkap. Proses visualisasi Dashboard Road Management juga sedang berlangsung dengan kelengkapan data yang cukup. Proyek ini mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memfasilitasi integrasi data yang lebih baik untuk pengambilan keputusan perusahaan.

Dashboard Road Management PT Bumitama Gunajaya Agro

Selain itu, Asbian mengikuti kegiatan lapangan di Institut Pertanian Bogor, di mana ia mendapatkan pelatihan mengenai penggunaan dan pemanfaatan drone. Pelatihan ini mencakup pengenalan berbagai jenis drone, cara menerbangkannya, dan melakukan berbagai manuver. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis Asbian, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang aplikasi teknologi drone dalam industri kelapa sawit. Kegiatan ini berkontribusi pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 15 (Menjaga Ekosistem Darat).

(Kiri) Dokumentasi saat Pelatihan Drone dan Pengenalan Kelapa Sawit (Kanan) Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi Mingguan

Selama magang, Asbian juga terlibat dalam sesi mentoring dan evaluasi intensif yang dilakukan tiga kali seminggu. Diskusi ini bertujuan untuk mengkoordinasikan proyek, membahas progress dan kendala, serta mengevaluasi hasil kerja. Bimbingan yang diberikan oleh mentor membantu Asbian menyelesaikan proyek dengan baik dan tepat waktu.

Keberhasilan program magang ini juga didukung oleh kerjasama yang erat antara Universitas Gadjah Mada dan PT Bumitama Gunajaya Agro, yang merupakan bagian dari komitmen kedua institusi dalam mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana kemitraan antara dunia akademis dan industri dapat menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berkontribusi pada pencapaian berbagai SDGs.

Kedua mahasiswa ini telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kampus ke dalam proyek-proyek nyata di PT Bumitama Gunajaya Agro. Program magang ini tidak hanya memberikan mereka pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga memperkuat hubungan antara dunia akademis dan industri, serta mendukung pencapaian berbagai SDGs.

Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi UGM sangat bangga atas pencapaian dan kinerja dari Diandra Sabrina M. dan Asbian Tunggul Syahputro selama kegiatan magang ini berlangsung. Kami berharap pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka dalam mengembangkan karier di masa depan dan terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan industri, serta dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Mahasiswa SIG UGM Berperan dalam Upaya Restorasi Gambut dan Mangrove di BRGM

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDGs Friday, 5 April 2024

Yogyakarta, 5 April 2024 – Dua mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fifia Wahyu Caesari dan Arza Bili Yusuf, sedang menjalani program magang mereka di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Magang ini dimulai pada Februari 2024 dan direncanakan berlangsung hingga Juni 2024, memberikan mereka kesempatan berharga untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Kegiatan magang ini juga sangat mendukung akses terhadap pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan profesional, terutama dalam bidang teknologi geospasial, yang mendukung SDG 17 : Partnership for the Goals.

Pembekalan magang oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang diikuti oleh Fifia Wahyu Caesari dan Arza Bili Yusuf

Fifia Wahyu Caesari memulai magangnya pada 16 Februari 2024 dengan mengikuti National On-Boarding MSIB Batch 6. Pada minggu kedua, ia menerima pembekalan magang dari mitra yang diselenggarakan secara luring untuk peserta di Jabodetabek dan daring bagi mereka yang berada di luar Jabodetabek. Pembekalan ini mencakup materi mengenai restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove, serta penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) yang akan digunakan selama magang, yang relevan dengan SDG 4: Quality Education.

(Kiri) Visualisasi Grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan (Kanan) Rapat Teknis Restorasi Gambut dan Mangrove

Memasuki minggu ketiga, Fifia memulai perjalanan menuju BRGM dan langsung terlibat dalam pembuatan visualisasi grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan di seluruh Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Pulau Sumatera. Pada minggu keempat, Fifia melakukan analisis titik yang memerlukan restorasi pada empat KHG: Sebangau, Bengkalis, Sungai Umbur Besar Kapuas, dan Saleh Sugihan. Selain itu, ia terlibat dalam diskusi rekomendasi penataan ulang areal gambut terbakar bersama dengan berbagai instansi pemerintah dan pakar perguruan tinggi, yang mendukung SDG 15: Life on Land. Selanjutnya, ia mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran di Rimbo Panjang dan Karya Indah selama periode 2015-2022.

(Kiri) Peta Rekomendasi Pembangunan IPG Baru berdasarkan Neraca Air (Kanan) Diskusi Rekomendasi Pengaturan Ekosistem Gambut

Pada bulan berikutnya, Fifia melanjutkan kegiatan dengan membuat peta titik rekomendasi berdasarkan neraca air di Pulau Bengkalis, Punggung Besar Kapuas, Kahayan Sebangau, dan Saleh Sugihan. Ia juga melakukan pengecekan kebakaran dan perubahan penggunaan lahan di Kahayan Sebangau dan Sambas Besar Seiyung menggunakan citra Sentinel-2. Tidak hanya itu, Fifia turut serta dalam rapat teknis restorasi, sosialisasi MSIB 6, serta survei lapangan di Riau untuk mengidentifikasi perubahan fisik lahan akibat kebakaran dan peran sosial kelompok Masyarakat Peduli Api. Tantangan utama yang dihadapi Fifia adalah banyaknya data dan konsep baru yang perlu dipelajari, namun ia berhasil mengatasinya dengan bimbingan dari mentor yang selalu siap memberikan penjelasan praktis.

Arza Bili Yusuf, mahasiswa lainnya, juga memulai magangnya pada tanggal yang sama dengan mengikuti National On-Boarding MSIB Batch 6. Pada minggu kedua, ia menerima pembekalan magang yang sama dengan Fifia, yang meliputi materi mengenai restorasi gambut, rehabilitasi mangrove, dan penggunaan GIS. Minggu ketiga, Arza mulai bekerja di BRGM dan membuat visualisasi grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan di seluruh KHG di Pulau Kalimantan, yang kemudian direvisi sesuai kebutuhan.

(Kiri) Peta Jaringan Jalan dan Area Terbakar (Kanan) Analisis Kebakaran Hutang Berulang

Pada minggu keempat, Arza melakukan analisis titik restorasi pada empat KHG yang sama dengan yang dikerjakan oleh Fifia. Ia juga terlibat dalam diskusi rekomendasi penataan ulang areal gambut terbakar serta identifikasi perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran di Rimbo Panjang dan Karya Indah. Bulan berikutnya, Arza membuat peta titik rekomendasi berdasarkan neraca air di berbagai pulau dan melakukan pengecekan kebakaran serta perubahan penggunaan lahan di beberapa lokasi di Kalimantan Tengah dan Barat. Kegiatan ini diikuti dengan rapat teknis restorasi dan pembuatan peta jaringan jalan di Kelurahan Pelintung dan Rimbo Panjang.

Survei lapangan untuk identifikasi fisik perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran berulang dan identifikasi sosial kelompok Masyarakat Peduli Api di Desa Rimbo Panjang, Kab. Kampar, Riau

Pada minggu ketiga bulan Maret, Arza dan Fifia melakukan perjalanan dinas ke Pekanbaru, Riau untuk survei lapangan yang berfokus pada identifikasi fisik perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran dan peran kelompok Masyarakat Peduli Api. Setelah kembali ke Jakarta, ia melanjutkan pengolahan data hasil lapangan dan kemudian mengambil cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.

Melalui magang yang masih berlangsung ini, Fifia dan Arza tidak hanya mengembangkan pengetahuan teoritis mereka tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang penting dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Kegiatan ini mendukung SDG 13: Climate Action dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kapasitas penyerapan karbon di lahan gambut dan mangrove. Mereka juga berkontribusi pada SDG 11: Sustainable Cities and Communities dengan melakukan survei lapangan yang membantu menciptakan kota dan komunitas yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi UGM sangat bangga atas pencapaian sementara kedua mahasiswa ini dan berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan magang yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Berita Terbaru

  • Lulusan SIG SV UGM Periode IV TA 2024/2025 Hasilkan Inovasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Dari Smart Agriculture hingga Smart Governance
  • SPMB Berbasis Domisili dan SIG di Yogyakarta: Inovasi Pendidikan Menuju SDGs 4 dan 16
  • Pemantauan Ekologis Jabodetabek Berbasis Satelit: Menjawab Tantangan Perkotaan dan Perubahan Iklim melalui Teknologi Spasial
  • Peneliti Departemen Teknologi Kebumian UGM Manfaatkan Teknologi Penginderaan Jauh untuk Petakan Cadangan Karbon di Hutan Mangrove Baros
  • [LOWONGAN PEKERJAAN] PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi | Universitas Gadjah Mada
Gedung Perpustakaan SV UGM, Sekip Unit 5, Jl. Persatuan, Blimbing Sari, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
(0274) 551255 ; +6285740262040
(0274) 551255
str-sig.sv@ugm.ac.id

© 2025 Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY