• UGM
  • Simaster
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
  • Sitemap
Universitas Gadjah Mada Program Studi Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian - Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • TENTANG KAMI
    • PROGRAM STUDI
      • SPMI dan Akreditasi
      • PROFIL
      • VISI DAN MISI
      • TUJUAN
      • SASARAN
      • PELUANG KERJA
      • KERJASAMA
      • PENELITIAN
      • PENGABDIAN
      • PUBLIKASI
      • STRUKTUR ORGANISASI
      • TENAGA PENDIDIK
      • TENAGA KEPENDIDIKAN
      • LOKASI PERKULIAHAN
    • DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
    • SEKOLAH VOKASI
    • UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • AKADEMIK
    • PROFIL LULUSAN
    • KUALIFIKASI LULUSAN
    • KOMPETENSI LULUSAN
    • KURIKULUM
    • CAPAIAN KOMPETENSI
    • METODE ASSESMEN PROSES PEMBELAJARAN
    • UJIAN MASUK UGM
  • KEMAHASISWAAN
    • UJIAN MASUK UGM
    • SIMASTER
    • eLOK
    • ETD
    • BEASISWA
    • Career Center (VDC)
    • HIMPUNAN MAHASISWA
      • Student Association of Remote Sensing and Geography Information System (STARGIS)
      • KELUARGA MAHASISWA DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN (KMDTK)
  • ALUMNI
    • AKREDITASI
    • LEGALISIR
    • TRACER STUDY
    • Kepuasan Pengguna Alumni
    • CAREER CENTER (VDC)
    • KAVOGAMA
  • PORTAL
    • PORTALKITA
    • WEBINAR
    • LABORATORIUM
    • UNDUHAN
    • Kuesioner Layanan
    • HUBUNGI KAMI
  • Beranda
  • penginderaan jauh
  • penginderaan jauh
Arsip:

penginderaan jauh

Pemanfaatan Data Foto Udara melalui Wahana Pesawat Nirawak dalam Pemetaan Lahan Pertanian untuk Mendukung SDGs Zero Hunger

BeritaSDG 2: Tanpa KelaparanSDGs Jumat, 29 November 2024

Penginderaan jauh telah menjadi pilar utama dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pemetaan lahan pertanian secara efisien, memberikan peluang untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, dan mengatasi kelaparan global.

Kemajuan dalam fotografi udara, terutama dengan kehadiran kamera RG-NIR (Red-Green-Near Infrared) dan kamera multispektral, telah merevolusi cara kita memantau lahan pertanian. Kamera RG-NIR mencakup tiga saluran spektral (merah, hijau, dan inframerah dekat) yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi kondisi tanaman melalui analisis spektral. Sementara itu, kamera multispektral menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan cakupan spektral tambahan, termasuk saluran biru dan inframerah yang lebih luas. Perbandingan antara kedua jenis kamera ini memberikan wawasan penting dalam menentukan teknologi yang paling efektif untuk pemantauan tanaman.

Salah satu aplikasi utama teknologi penginderaan jauh adalah deteksi tanaman tebu, yang memegang peranan strategis dalam sektor pangan dan energi. Tanaman tebu memiliki karakteristik unik yang dapat dikenali melalui analisis spektral, terutama dalam rentang inframerah dekat. Dengan teknologi ini, pemantauan berkala dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kesehatan tanaman, kondisi lahan, dan potensi hasil panen. Data yang dihasilkan berkontribusi pada pengelolaan pertanian yang lebih presisi, memungkinkan petani mengoptimalkan input seperti air, pupuk, dan pestisida secara tepat.

Penggunaan pesawat nirawak (UAV – Unmanned Aerial Vehicle) telah memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang luar biasa dalam memperoleh citra udara berkualitas tinggi. UAV dapat menjangkau area yang sulit diakses dengan cepat, menghasilkan data yang sangat detail. Dalam penelitian terkini, UAV sebagai wahana digunakan untuk membandingkan foto udara dari kamera RG-NIR dan kamera multispektral dalam mendeteksi tanaman tebu. Studi ini membandingkan nilai indeks vegetasi yang dihasilkan dari kamera RG-NIR MAPIR dan kamera Multispektral pada pesawat DJI Mavic 3M.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi petani, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memilih teknologi yang paling sesuai. Teknologi yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memastikan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, mengurangi pemborosan sumber daya, dan meminimalkan dampak lingkungan.

Dengan pengelolaan lahan yang lebih baik melalui teknologi penginderaan jauh, produksi tanaman pangan strategis seperti tebu dapat ditingkatkan, mendukung ketersediaan pangan global dan mengurangi tingkat kelaparan. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen SDGs untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030 dan menciptakan sistem pertanian yang tangguh di tengah tantangan perubahan iklim.

Pengembangan teknologi ini tidak hanya menjawab tantangan lokal tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Inilah langkah konkret menuju dunia tanpa kelaparan. Zero Hunger bukan hanya cita-cita, melainkan tanggung jawab bersama yang dapat kita wujudkan dengan kolaborasi teknologi dan komitmen kolektif.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Pentingnya Penginderaan Jauh untuk Deteksi Kualitas Ekologi di Kawasan Metropolitan Demi Mewujudkan Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

BeritaSDG 11: Kota dan Pemukiman yang BerkelanjutanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Ekosistem DaratanSDG 17: Kemitraan untuk Mencapai TujuanSDG 9: Industri Inovasi dan InfrastrukturSDGs Jumat, 22 November 2024

Semarang, 2024 – Perkembangan teknologi penginderaan jauh telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dinamika lingkungan perkotaan. Dalam penelitian Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM tahun 2024, diungkapkan bagaimana data berbasis satelit memainkan peran penting dalam menilai kualitas ekologi perkotaan, terutama di kawasan Metropolitan Semarang (Kedungsepur). Studi ini menyoroti dampak urbanisasi yang semakin intensif terhadap perubahan kualitas ekologi wilayah perkotaan selama hampir satu dekade terakhir.

Penginderaan jauh memungkinkan observasi berbasis satelit yang memberikan informasi rinci tentang evolusi urbanisasi, jasa ekosistem, dinamika musim, hingga distribusi ruang hijau. Dalam studi ini, data penginderaan jauh digunakan untuk memetakan perubahan kualitas ekologi di wilayah Kedungsepur dari tahun 2015 hingga 2023. Hal ini mendukung SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi teknologi untuk mengelola infrastruktur data demi perencanaan kota yang berkelanjutan.

Zona dengan kualitas ekologi baik dan sangat baik yang sebelumnya mendominasi wilayah barat dan selatan Semarang pada tahun 2015, mengalami penyusutan tajam pada tahun 2023. Area dengan kualitas ekologi buruk semakin meluas di bagian tengah dan utara kota, seiring dengan meningkatnya tekanan urbanisasi. Zona ekologi sedang mengalami ekspansi, menunjukkan adanya transisi dari kondisi yang lebih baik ke yang lebih buruk. Studi ini juga mengungkap pola spasial dari degradasi ekologi, dengan intensitas terbesar terjadi di pusat kota yang padat, sementara daerah pinggiran, seperti wilayah selatan yang masih berupa kawasan agraris, mempertahankan kualitas ekologinya. Hal ini berhubungan dengan SDG 15 – Ekosistem Daratan, yang mencakup perlindungan kawasan hijau dan agraris untuk memastikan kelestarian ekosistem berbasis daratan.

Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran nyata tentang dinamika ekologi perkotaan, tetapi juga menjadi referensi penting bagi pemerintah dalam merancang kebijakan restorasi ekologi. Dengan data penginderaan jauh yang diperbarui secara berkala, evaluasi ekosistem dapat dilakukan dengan lebih akurat, mendorong pembangunan kota yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan. Upaya ini sesuai dengan SDG 11 – Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang bertujuan membangun kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta SDG 13 – Aksi terhadap Perubahan Iklim, melalui langkah mitigasi dan adaptasi terhadap dampak urbanisasi dan perubahan iklim.

Penelitian ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan perkotaan. Hal ini selaras dengan SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang mendorong kerja sama dalam menyusun kebijakan berbasis data ilmiah demi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penurunan kualitas ekologi yang terlihat dari peta Semarang selama hampir sepuluh tahun terakhir mengingatkan kita akan urgensi tindakan kolektif. Dengan langkah tepat, kawasan metropolitan dapat tetap menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat bagi warganya, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.


Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

Berita Terbaru

  • Lulusan SIG SV UGM Periode IV TA 2024/2025 Hasilkan Inovasi Geospasial untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Dari Smart Agriculture hingga Smart Governance
  • SPMB Berbasis Domisili dan SIG di Yogyakarta: Inovasi Pendidikan Menuju SDGs 4 dan 16
  • Pemantauan Ekologis Jabodetabek Berbasis Satelit: Menjawab Tantangan Perkotaan dan Perubahan Iklim melalui Teknologi Spasial
  • Peneliti Departemen Teknologi Kebumian UGM Manfaatkan Teknologi Penginderaan Jauh untuk Petakan Cadangan Karbon di Hutan Mangrove Baros
  • [LOWONGAN PEKERJAAN] PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi | Universitas Gadjah Mada
Gedung Perpustakaan SV UGM, Sekip Unit 5, Jl. Persatuan, Blimbing Sari, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
(0274) 551255 ; +6285740262040
(0274) 551255
str-sig.sv@ugm.ac.id

© 2025 Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY