Semarang, 2024 – Perkembangan teknologi penginderaan jauh telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dinamika lingkungan perkotaan. Dalam penelitian Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM tahun 2024, diungkapkan bagaimana data berbasis satelit memainkan peran penting dalam menilai kualitas ekologi perkotaan, terutama di kawasan Metropolitan Semarang (Kedungsepur). Studi ini menyoroti dampak urbanisasi yang semakin intensif terhadap perubahan kualitas ekologi wilayah perkotaan selama hampir satu dekade terakhir.
Penginderaan jauh memungkinkan observasi berbasis satelit yang memberikan informasi rinci tentang evolusi urbanisasi, jasa ekosistem, dinamika musim, hingga distribusi ruang hijau. Dalam studi ini, data penginderaan jauh digunakan untuk memetakan perubahan kualitas ekologi di wilayah Kedungsepur dari tahun 2015 hingga 2023. Hal ini mendukung SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang menekankan pentingnya inovasi teknologi untuk mengelola infrastruktur data demi perencanaan kota yang berkelanjutan.
Zona dengan kualitas ekologi baik dan sangat baik yang sebelumnya mendominasi wilayah barat dan selatan Semarang pada tahun 2015, mengalami penyusutan tajam pada tahun 2023. Area dengan kualitas ekologi buruk semakin meluas di bagian tengah dan utara kota, seiring dengan meningkatnya tekanan urbanisasi. Zona ekologi sedang mengalami ekspansi, menunjukkan adanya transisi dari kondisi yang lebih baik ke yang lebih buruk. Studi ini juga mengungkap pola spasial dari degradasi ekologi, dengan intensitas terbesar terjadi di pusat kota yang padat, sementara daerah pinggiran, seperti wilayah selatan yang masih berupa kawasan agraris, mempertahankan kualitas ekologinya. Hal ini berhubungan dengan SDG 15 – Ekosistem Daratan, yang mencakup perlindungan kawasan hijau dan agraris untuk memastikan kelestarian ekosistem berbasis daratan.
Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran nyata tentang dinamika ekologi perkotaan, tetapi juga menjadi referensi penting bagi pemerintah dalam merancang kebijakan restorasi ekologi. Dengan data penginderaan jauh yang diperbarui secara berkala, evaluasi ekosistem dapat dilakukan dengan lebih akurat, mendorong pembangunan kota yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan. Upaya ini sesuai dengan SDG 11 – Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang bertujuan membangun kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta SDG 13 – Aksi terhadap Perubahan Iklim, melalui langkah mitigasi dan adaptasi terhadap dampak urbanisasi dan perubahan iklim.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan perkotaan. Hal ini selaras dengan SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang mendorong kerja sama dalam menyusun kebijakan berbasis data ilmiah demi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Penurunan kualitas ekologi yang terlihat dari peta Semarang selama hampir sepuluh tahun terakhir mengingatkan kita akan urgensi tindakan kolektif. Dengan langkah tepat, kawasan metropolitan dapat tetap menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat bagi warganya, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.
Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id