

Yogyakarta, 25 Oktober 2025 — Tim peneliti dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada mengembangkan sistem pemantauan kualitas lingkungan ekologis berbasis penginderaan jauh untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. Kegiatan penelitian ini merupakan bagian dari Program Penelitian Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM tahun 2025 dan melibatkan dosen serta mahasiswa dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari pengolahan data di laboratorium, pengumpulan data di lapangan, hingga diseminasi hasil penelitian melalui Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025.
Tahapan awal penelitian dilakukan di laboratorium, di mana tim peneliti memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan platform Google Earth Engine (GEE) untuk mengolah data spasial dalam skala besar. Melalui pendekatan analisis komponen utama (Principal Component Analysis atau PCA), tim menilai berbagai indikator biofisik dan antropogenik seperti tutupan vegetasi, kelembapan permukaan, suhu tanah, tingkat kekeringan, serta aktivitas manusia yang terekam melalui indeks cahaya malam (Night Light Index). Proses ini memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam penggunaan teknologi berbasis cloud computing untuk analisis lingkungan, sekaligus memperkuat pemahaman tentang bagaimana data spasial dapat digunakan untuk menilai perubahan ekologi perkotaan secara berkelanjutan.
Tahapan berikutnya dilakukan melalui kegiatan kerja lapangan di wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini bertujuan untuk memvalidasi hasil analisis citra satelit dengan kondisi aktual di lapangan, seperti tutupan lahan, vegetasi, dan perubahan penggunaan ruang akibat pembangunan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa turut belajar bagaimana melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan serta mengaitkannya dengan hasil pemodelan berbasis data spasial.
Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi kualitas lingkungan yang cukup jelas antara wilayah utara dan selatan Jabodetabek. Daerah dengan tutupan vegetasi tinggi seperti Bogor dan bagian barat Tangerang masih mempertahankan kualitas lingkungan yang baik, sementara kawasan dataran rendah seperti Jakarta, Bekasi, dan utara Tangerang menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas ekologis akibat padatnya aktivitas manusia, peningkatan suhu permukaan, serta berkurangnya ruang terbuka hijau. Hasil ini menjadi dasar penting untuk memahami dinamika lingkungan di kawasan metropolitan yang berkembang pesat.
Sebagai bagian dari upaya diseminasi, hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025 yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2025 di Sekolah Vokasi UGM. Dalam kesempatan tersebut, ketua peneliti Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc. memaparkan potensi sistem pemantauan berbasis penginderaan jauh ini untuk mendukung kebijakan tata ruang dan pengelolaan lingkungan di wilayah perkotaan. Menurutnya, pendekatan berbasis data spasial memungkinkan pemantauan yang lebih cepat, objektif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Kegiatan penelitian ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan, SDG 13 tentang aksi terhadap perubahan iklim, serta SDG 15 tentang pelestarian ekosistem daratan. Melalui keterlibatan mahasiswa dan penerapan teknologi penginderaan jauh, penelitian ini tidak hanya memperkuat kapasitas riset terapan di Sekolah Vokasi UGM, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih cerdas dan berkelanjutan di Indonesia.
Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id

