Yogyakarta, 5 April 2024 – Dua mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fifia Wahyu Caesari dan Arza Bili Yusuf, sedang menjalani program magang mereka di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Magang ini dimulai pada Februari 2024 dan direncanakan berlangsung hingga Juni 2024, memberikan mereka kesempatan berharga untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Kegiatan magang ini juga sangat mendukung akses terhadap pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan profesional, terutama dalam bidang teknologi geospasial, yang mendukung SDG 17 : Partnership for the Goals.
Pembekalan magang oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang diikuti oleh Fifia Wahyu Caesari dan Arza Bili Yusuf
Fifia Wahyu Caesari memulai magangnya pada 16 Februari 2024 dengan mengikuti National On-Boarding MSIB Batch 6. Pada minggu kedua, ia menerima pembekalan magang dari mitra yang diselenggarakan secara luring untuk peserta di Jabodetabek dan daring bagi mereka yang berada di luar Jabodetabek. Pembekalan ini mencakup materi mengenai restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove, serta penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) yang akan digunakan selama magang, yang relevan dengan SDG 4: Quality Education.
(Kiri) Visualisasi Grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan (Kanan) Rapat Teknis Restorasi Gambut dan Mangrove
Memasuki minggu ketiga, Fifia memulai perjalanan menuju BRGM dan langsung terlibat dalam pembuatan visualisasi grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan di seluruh Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Pulau Sumatera. Pada minggu keempat, Fifia melakukan analisis titik yang memerlukan restorasi pada empat KHG: Sebangau, Bengkalis, Sungai Umbur Besar Kapuas, dan Saleh Sugihan. Selain itu, ia terlibat dalam diskusi rekomendasi penataan ulang areal gambut terbakar bersama dengan berbagai instansi pemerintah dan pakar perguruan tinggi, yang mendukung SDG 15: Life on Land. Selanjutnya, ia mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran di Rimbo Panjang dan Karya Indah selama periode 2015-2022.
(Kiri) Peta Rekomendasi Pembangunan IPG Baru berdasarkan Neraca Air (Kanan) Diskusi Rekomendasi Pengaturan Ekosistem Gambut
Pada bulan berikutnya, Fifia melanjutkan kegiatan dengan membuat peta titik rekomendasi berdasarkan neraca air di Pulau Bengkalis, Punggung Besar Kapuas, Kahayan Sebangau, dan Saleh Sugihan. Ia juga melakukan pengecekan kebakaran dan perubahan penggunaan lahan di Kahayan Sebangau dan Sambas Besar Seiyung menggunakan citra Sentinel-2. Tidak hanya itu, Fifia turut serta dalam rapat teknis restorasi, sosialisasi MSIB 6, serta survei lapangan di Riau untuk mengidentifikasi perubahan fisik lahan akibat kebakaran dan peran sosial kelompok Masyarakat Peduli Api. Tantangan utama yang dihadapi Fifia adalah banyaknya data dan konsep baru yang perlu dipelajari, namun ia berhasil mengatasinya dengan bimbingan dari mentor yang selalu siap memberikan penjelasan praktis.
Arza Bili Yusuf, mahasiswa lainnya, juga memulai magangnya pada tanggal yang sama dengan mengikuti National On-Boarding MSIB Batch 6. Pada minggu kedua, ia menerima pembekalan magang yang sama dengan Fifia, yang meliputi materi mengenai restorasi gambut, rehabilitasi mangrove, dan penggunaan GIS. Minggu ketiga, Arza mulai bekerja di BRGM dan membuat visualisasi grafik Rerata Tinggi Muka Air Tahunan di seluruh KHG di Pulau Kalimantan, yang kemudian direvisi sesuai kebutuhan.
(Kiri) Peta Jaringan Jalan dan Area Terbakar (Kanan) Analisis Kebakaran Hutang Berulang
Pada minggu keempat, Arza melakukan analisis titik restorasi pada empat KHG yang sama dengan yang dikerjakan oleh Fifia. Ia juga terlibat dalam diskusi rekomendasi penataan ulang areal gambut terbakar serta identifikasi perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran di Rimbo Panjang dan Karya Indah. Bulan berikutnya, Arza membuat peta titik rekomendasi berdasarkan neraca air di berbagai pulau dan melakukan pengecekan kebakaran serta perubahan penggunaan lahan di beberapa lokasi di Kalimantan Tengah dan Barat. Kegiatan ini diikuti dengan rapat teknis restorasi dan pembuatan peta jaringan jalan di Kelurahan Pelintung dan Rimbo Panjang.
Survei lapangan untuk identifikasi fisik perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran berulang dan identifikasi sosial kelompok Masyarakat Peduli Api di Desa Rimbo Panjang, Kab. Kampar, Riau
Pada minggu ketiga bulan Maret, Arza dan Fifia melakukan perjalanan dinas ke Pekanbaru, Riau untuk survei lapangan yang berfokus pada identifikasi fisik perubahan penggunaan lahan akibat kebakaran dan peran kelompok Masyarakat Peduli Api. Setelah kembali ke Jakarta, ia melanjutkan pengolahan data hasil lapangan dan kemudian mengambil cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.
Melalui magang yang masih berlangsung ini, Fifia dan Arza tidak hanya mengembangkan pengetahuan teoritis mereka tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang penting dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Kegiatan ini mendukung SDG 13: Climate Action dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kapasitas penyerapan karbon di lahan gambut dan mangrove. Mereka juga berkontribusi pada SDG 11: Sustainable Cities and Communities dengan melakukan survei lapangan yang membantu menciptakan kota dan komunitas yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi UGM sangat bangga atas pencapaian sementara kedua mahasiswa ini dan berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan magang yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id