Penginderaan jauh telah menjadi pilar utama dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan pemetaan lahan pertanian secara efisien, memberikan peluang untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, dan mengatasi kelaparan global.
Kemajuan dalam fotografi udara, terutama dengan kehadiran kamera RG-NIR (Red-Green-Near Infrared) dan kamera multispektral, telah merevolusi cara kita memantau lahan pertanian. Kamera RG-NIR mencakup tiga saluran spektral (merah, hijau, dan inframerah dekat) yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi kondisi tanaman melalui analisis spektral. Sementara itu, kamera multispektral menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan cakupan spektral tambahan, termasuk saluran biru dan inframerah yang lebih luas. Perbandingan antara kedua jenis kamera ini memberikan wawasan penting dalam menentukan teknologi yang paling efektif untuk pemantauan tanaman.
Salah satu aplikasi utama teknologi penginderaan jauh adalah deteksi tanaman tebu, yang memegang peranan strategis dalam sektor pangan dan energi. Tanaman tebu memiliki karakteristik unik yang dapat dikenali melalui analisis spektral, terutama dalam rentang inframerah dekat. Dengan teknologi ini, pemantauan berkala dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kesehatan tanaman, kondisi lahan, dan potensi hasil panen. Data yang dihasilkan berkontribusi pada pengelolaan pertanian yang lebih presisi, memungkinkan petani mengoptimalkan input seperti air, pupuk, dan pestisida secara tepat.
Penggunaan pesawat nirawak (UAV – Unmanned Aerial Vehicle) telah memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang luar biasa dalam memperoleh citra udara berkualitas tinggi. UAV dapat menjangkau area yang sulit diakses dengan cepat, menghasilkan data yang sangat detail. Dalam penelitian terkini, UAV sebagai wahana digunakan untuk membandingkan foto udara dari kamera RG-NIR dan kamera multispektral dalam mendeteksi tanaman tebu. Studi ini membandingkan nilai indeks vegetasi yang dihasilkan dari kamera RG-NIR MAPIR dan kamera Multispektral pada pesawat DJI Mavic 3M.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi petani, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memilih teknologi yang paling sesuai. Teknologi yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memastikan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, mengurangi pemborosan sumber daya, dan meminimalkan dampak lingkungan.
Dengan pengelolaan lahan yang lebih baik melalui teknologi penginderaan jauh, produksi tanaman pangan strategis seperti tebu dapat ditingkatkan, mendukung ketersediaan pangan global dan mengurangi tingkat kelaparan. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen SDGs untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2030 dan menciptakan sistem pertanian yang tangguh di tengah tantangan perubahan iklim.
Pengembangan teknologi ini tidak hanya menjawab tantangan lokal tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Inilah langkah konkret menuju dunia tanpa kelaparan. Zero Hunger bukan hanya cita-cita, melainkan tanggung jawab bersama yang dapat kita wujudkan dengan kolaborasi teknologi dan komitmen kolektif.
Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id