Yogyakarta, 11 Juni 2024 — Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Sekolah Vokasi UGM dengan bangga menginformasikan kontribusi luar biasa dari salah satu mahasiswanya, Cut Aulia Safira Rachman, dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Mahasiswa ini terlibat dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch VI di Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dengan penempatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Lhokseumawe.
Dokumentasi Cut Aulia Safira Rachman dan Rekan bersama Mentor dan Dosen Pendamping Program (DPP)
Kegiatan yang dimulai pada bulan Januari 2024 ini diawali dengan koordinasi bersama Mentor dari Dinas PUPR Kota Lhokseumawe dan Dosen Pendamping Program (DPP). Kegiatan tersebut meliputi pelatihan dan pembekalan yang berfokus pada pengenalan dan prosedur penyusunan RDTR, analisis penyusun RDTR, pembuatan peta RDTR, serta kapita selekta pertanahan.
Pada tanggal 6 Maret 2024, Cut Aulia Safira Rachman dan timnya memulai perjalanan ke Lhokseumawe untuk menjalankan tugas magang mereka. Kegiatan diawali dengan pengenalan kepada lingkungan kerja dan koordinasi dengan berbagai pejabat di Dinas PUPR. Tugas utama yang diberikan yaitu perbaikan pada Peta RDTR menyesuaikan dengan acuan Peta RTRW, yang mencakup tiga Wilayah Perencanaan (WP): WP Muara Satu, WP Muara Dua, dan WP Banda Sakti.
(Kiri) Proses Diskusi dan Analisis Tingkat Kesesuaian RDTR dengan RTRW (Kanan) Dokimentasi Cut Aulia Safira Rachman bersama Mentor dan Tim saat Kunjungan Lapangan
Proses penyesuaian ini dilakukan dengan langkah-langkah teknis seperti memperbaiki data atribut tabel, melakukan overlay atau intersect pada Peta RDTR dan RTRW, serta melakukan seleksi manual sesuai catatan substansi yang dihasilkan dari rapat antara Dinas PUPR Kota Lhokseumawe dengan instansi terkait.
Dokumentasi Proses Editing Data Rencana Detil Tata Ruang (RDTR)
Selama menjalankan tugas, tim menghadapi beberapa tantangan, termasuk adanya data Pola Ruang RDTR yang perlu diperbaiki dan disesuaikan serta kesulitan dalam menemukan metode penyesuaian yang tepat. Tantangan ini berhasil diatasi melalui proses identifikasi masalah yang kemudian dilakukan penyesuaian dan perbaikan sesuai dengan kaidah Ilmu Kartografi dan Sistem Informasi Geografis, selain itu diskusi lanjutan dengan mentor mempermudah tim untuk dapat menemukan solusi yang tepat. Hasil dari proses ini adalah Peta RDTR yang telah disesuaikan dengan Peta RTRW menurut catatan substansi serta telah sesuai dengan kaidah Ilmu Kartografi dan Sistem Infomasi Geografis, yang selanjutnya akan dipresentasikan pada 22 April 2024 kepada Kepala Bidang Tata Ruang.
Hasil Peta Rencana Pola Ruang yang telah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kontribusi Cut Aulia Safira Rachman dalam penyusunan RDTR ini tidak hanya meningkatkan kapasitas teknisnya tetapi juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Penyusunan RDTR yang akurat dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) mendukung upaya untuk memastikan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, yang juga merupakan bagian dari SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi. Pengembangan infrastruktur tata ruang yang berkualitas melalui penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) juga mendukung pembangunan industri, inovasi, dan infrastruktur yang berkelanjutan sesuai dengan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Perencanaan tata ruang yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan membantu menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan, sejalan dengan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Selain itu, pelestarian zona ekosistem mangrove dan ruang terbuka hijau dalam RDTR mendukung upaya untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan penggunaan berkelanjutan ekosistem darat, yang merupakan bagian dari SDG 15: Kehidupan di Darat.
Hasil Peta Rencana Struktur Ruang yang telah disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Lebih jauh lagi, kerjasama antara Program Studi Sarjana Terapan SIG UGM dengan Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional serta Dinas PUPR Kota Lhokseumawe ini adalah contoh nyata implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi ini memperkuat kemitraan antara lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kemitraan ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Partisipasi mahasiswa dalam program magang ini juga memberikan pengalaman belajar yang berharga di luar kelas, meningkatkan keterampilan praktis dan pengetahuan mereka, serta mempersiapkan mereka untuk dunia kerja yang sesungguhnya, sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Program Studi Sarjana Terapan SIG UGM bangga dengan pencapaian mahasiswa-mahasiswinya dan terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kontak:
Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis
Departemen Teknologi Kebumian
Sekolah Vokasi UGM
Email: str-sig.sv@ugm.ac.id
Telepon: (0274) 551255 ; +6285740262040
Website: sig.sv.ugm.ac.id