Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Informasi Geospasial (IG) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan proyeksi dari Badan Informasi Geospasial (BIG), kebutuhan tenaga IG nasional hingga tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 40.000 orang, meliputi berbagai jenjang pendidikan (SMK, D-I, D-II, D-III, D-IV/S-1, S-2, dan S-3) serta tujuh subbidang keahlian geospasial.
Salah satu subbidang dengan kebutuhan terbesar adalah Sistem Informasi Geografis (SIG), yang memerlukan ribuan tenaga ahli setiap tahunnya, terutama dari jenjang D-IV atau Sarjana Terapan. Hal ini menunjukkan bahwa peluang kerja lulusan Sarjana Terapan SIG sangat terbuka lebar dan memiliki masa depan yang cerah, baik di sektor pemerintahan, swasta, pendidikan, hingga start-up teknologi berbasis lokasi.
Proyeksi kebutuhan SDM IG Nasional disajikan dalam Tabel berikut (Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2015)
Tahun | Kebutuhan SDM IG | Tersedia | Gap SDM IG | Pemenuhan SDM IG | Rencana Pemenuhan |
---|---|---|---|---|---|
2015 | 31.500 | 8.584 | 22.917 | - | 22.917 |
2016 | 32.414 | 11.084 | 23.830 | 2.500 | 21.330 |
2017 | 33.353 | 13.584 | 22.270 | 2.500 | 19.770 |
2018 | 34.321 | 16.084 | 20.737 | 2.500 | 18.237 |
2019 | 35.316 | 18.584 | 19.233 | 2.500 | 16.733 |
2020 | 36.340 | 21.084 | 17.757 | 2.500 | 15.257 |
2021 | 37.394 | 23.584 | 16.311 | 2.500 | 13.811 |
2022 | 38.479 | 26.084 | 14.895 | 2.500 | 12.395 |
2023 | 39.594 | 28.584 | 13.511 | 2.500 | 11.011 |
2024 | 40.743 | 31.081 | 12.159 | 2.500 | 9.659 |
Kebutuhan tenaga kerja di bidang IG untuk subbidang keahlian SIG menurut proyeksi sampai dengan tahun 2024 adalah 1.157 orang untuk kualifikasi pendidikan SMK, dan sebanyak 1.736 orang untuk kualifikasi pendidikan S-1 atau D-IV. Di antara tujuh subbidang Informasi Geospasial, SIG memiliki kebutuhan SDM terbesar, baik dari lulusan SMK maupun jenjang S-1/D-IV. Artinya, peluang kerja untuk tenaga kerja di subbidang SIG sangat terbuka dan memiliki prospek yang baik.
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja IG per sub Bidang sampai tahun 2024 disajikan pada tabel berikut ini (Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2015)
Tahun | Survei Terestris | Hidrografi | Fotogrametri | Indraja | SIG | Kartografi | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
SMK | S-1/ D-IV | SMK | S-1/ D- IV | SMK | S-1/ D-IV | SMK | S-1/ D-IV | SMK | S-1/ D-IV | SMK | S-1/ D-IV | |
2015 | 5.322 | 2.281 | 123 | 288 | 2.622 | 1.748 | 657 | 986 | 2.745 | 4.118 | 1.014 | 1.014 |
2016 | 4.953 | 2.123 | 115 | 268 | 2.440 | 1.627 | 612 | 918 | 2.555 | 3.833 | 943 | 943 |
2017 | 4.591 | 1.968 | 106 | 248 | 2.262 | 1.508 | 567 | 851 | 2.368 | 3.552 | 874 | 874 |
2018 | 4.235 | 1.815 | 98 | 229 | 2.086 | 1.391 | 523 | 785 | 2.185 | 3.277 | 807 | 807 |
2019 | 3.886 | 1.665 | 90 | 210 | 1.914 | 1.276 | 480 | 720 | 2.004 | 3.006 | 740 | 740 |
2020 | 3.543 | 1.518 | 82 | 192 | 1.745 | 1.164 | 438 | 657 | 1.828 | 2.741 | 675 | 675 |
2021 | 3.207 | 1.374 | 74 | 173 | 1.580 | 1.053 | 396 | 594 | 1.654 | 2.481 | 611 | 611 |
2022 | 2.878 | 1.234 | 67 | 156 | 1.418 | 945 | 356 | 533 | 1.485 | 2.227 | 548 | 548 |
2023 | 2.557 | 1.096 | 59 | 138 | 1.260 | 840 | 316 | 474 | 1.319 | 1.978 | 487 | 487 |
2024 | 2.243 | 961 | 52 | 121 | 1.105 | 737 | 277 | 416 | 1.157 | 1.736 | 427 | 427 |
Kebutuhan tenaga geospasial yang besar tidak hanya di level nasional, tetapi juga di level internasional. Berikut grafik kebutuhan SDM bidang SIG di dunia.
Tren Global dan Peluang Internasional
Di era transformasi digital saat ini, Tenaga Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi salah satu profesi yang mengalami pertumbuhan pesat secara global. Laporan dari Geospatial World, Deloitte, dan World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa sektor geospasial kini menjadi fondasi penting dalam mendukung ekonomi digital global, terutama melalui integrasi teknologi berbasis lokasi.
Permintaan akan profesional di bidang SIG semakin tinggi seiring dengan berkembangnya:
Teknologi Geospasial: seperti cloud GIS, real-time mapping, dan web mapping services
Big Data & Data Science: kebutuhan untuk memvisualisasikan dan menganalisis data spasial dalam volume besar
Artificial Intelligence (AI) & Machine Learning: yang digunakan untuk deteksi perubahan lahan, klasifikasi citra satelit, hingga prediksi spasial
Internet of Things (IoT): untuk monitoring spasial secara real-time (misalnya: smart sensor untuk banjir, kualitas udara, lalu lintas)
Geospatial Analytics for Decision Support: membantu pemimpin dalam membuat keputusan berbasis data lokasi
Berdasarkan Laporan Pasar Industri Geospasial 2023 oleh Geospatial World & Boston Consulting Group, kontribusi ekonomi industri geospasial secara global diperkirakan mencapai USD 1.47 triliun pada tahun 2025, dengan lebih dari 13 juta pekerjaan terkait keahlian geospasial.
Tenaga Ahli di bidang SIG kini sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri berikut:
Sektor | Peran SIG |
---|---|
Perencanaan Wilayah & Kota | Perencanaan tata ruang berbasis data spasial, pemetaan penggunaan lahan, dan zonasi |
Transportasi & Logistik | Optimalisasi rute, pemetaan jaringan transportasi, dan pemantauan mobilitas |
Kehutanan & Lingkungan | Monitoring hutan, konservasi biodiversitas, pemetaan karbon, dan analisis deforestasi |
Kebencanaan & Mitigasi Risiko | Analisis risiko bencana (banjir, gempa, tanah longsor), pemetaan zona rawan, dan evakuasi spasial |
Energi & Pertambangan | Eksplorasi sumber daya, pemetaan tambang, jaringan distribusi energi dan perencanaan peta potensi energi terbarukan |
Kesehatan Masyarakat | Epidemiologi spasial, pemetaan sebaran penyakit, dan akses layanan kesehatan (contoh: COVID-19 mapping oleh WHO) |
Smart City & Infrastruktur | Pengelolaan infrastruktur digital, analisis spasial untuk layanan kota, dan pemantauan utilitas |
Industri Kreatif & Peta Digital | Pengembangan game location-based (seperti Pokémon GO), tourism mapping, dan platform peta digital interaktif |
Start-up Teknologi Berbasis Lokasi | Layanan delivery, ride-hailing, agritech, logistics intelligence, dan analisis pasar berbasis lokasi |
Peluang Karier Internasional
Laporan LinkedIn Economic Graph 2024 menunjukkan lonjakan signifikan dalam permintaan tenaga profesional geospasial secara global. Posisi-posisi seperti:
GIS Analyst / GIS Developer
Remote Sensing Specialist
Geospatial Data Scientist
Location Intelligence Consultant
Urban Spatial Analyst / Urban Data Analyst
menjadi salah satu profesi dengan pertumbuhan tercepat di berbagai kawasan, termasuk:
Amerika Utara: Amerika Serikat, Kanada
Eropa: Jerman, Belanda, Inggris
Asia Pasifik: Australia, Singapura, Malaysia, Jepang
Timur Tengah dan Afrika: Uni Emirat Arab, Kenya
Menurut laporan Geospatial World & Boston Consulting Group (2023), sektor geospasial global diperkirakan mencapai nilai USD 1,47 triliun dan menciptakan lebih dari 13 juta pekerjaan pada tahun 2025. Permintaan ini didorong oleh kebutuhan terhadap:
Smart Nation & Digital Twin Cities
Green and Resilient Infrastructure
Sistem Peringatan Dini dan Analisis Bencana
Pemantauan Perubahan Iklim & Lingkungan
Institusi global seperti PBB (UNDP, UN-Habitat), World Bank, Asian Development Bank (ADB), serta berbagai NGO dan lembaga riset internasional secara aktif membuka lowongan untuk lulusan yang memiliki kompetensi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), penginderaan jauh, dan analisis spasial.
Tren ini juga diperkuat oleh laporan World Economic Forum (2023) yang menempatkan keahlian berbasis spasial (spatial analytics, GIS, dan location intelligence) sebagai bagian dari future skills yang sangat dibutuhkan lintas sektor.
SIG: Kompetensi Strategis di Era Digital
Melihat tren kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang geospasial yang terus meningkat secara signifikan, baik di tingkat nasional maupun global, Sistem Informasi Geografis (SIG) kini diakui sebagai salah satu kompetensi strategis yang esensial dalam mendukung transformasi digital. Berdasarkan proyeksi Badan Informasi Geospasial (BIG), kebutuhan tenaga kerja di bidang Informasi Geospasial nasional hingga tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 40.000 orang, dengan subbidang SIG sebagai yang paling dominan. Kekurangan tenaga kerja (gap) yang masih besar menunjukkan bahwa peluang karier bagi lulusan Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis (SIG) sangat terbuka dan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Seiring dengan berkembangnya teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Big Data, Internet of Things (IoT), serta Geospatial Cloud Services, keahlian SIG tidak hanya terbatas pada pemetaan, tetapi juga meluas ke berbagai sektor strategis seperti perencanaan kota, mitigasi bencana, transportasi cerdas, kesehatan masyarakat, pertanian presisi, hingga industri kreatif dan start-up teknologi berbasis lokasi.
Lulusan SIG saat ini juga semakin dibutuhkan di pasar kerja global, terutama untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan seperti Sustainable Development Goals (SDGs), pengembangan Smart Cities, dan inisiatif Digital Twin di berbagai negara. Data dari LinkedIn Jobs Insights 2024 menunjukkan peningkatan signifikan pada permintaan profesi seperti GIS Analyst, Geospatial Data Scientist, Remote Sensing Specialist, dan Urban Data Analyst di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Singapura, dan Australia.
Dengan pendekatan kurikulum terapan berbasis industri seperti yang diterapkan oleh Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori dan praktik teknis, tetapi juga dengan kemampuan manajerial, kolaboratif, dan pemecahan masalah lintas disiplin. Hal ini menjadi fondasi penting agar lulusan mampu bersaing secara profesional di tingkat nasional maupun internasional.
📚 Referensi:
Badan Informasi Geospasial (BIG). (2015). Proyeksi Kebutuhan SDM Geospasial Nasional 2015–2024. Bogor: BIG.
Badan Informasi Geospasial (BIG). (2020). SKKNI No. 172 Tahun 2020 tentang Informasi Geospasial. Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Deloitte Insights. (2022). Location Intelligence: Driving Competitive Advantage in the Digital Age.
https://www2.deloitte.com/insightsEsri. (2023). The Role of GIS in the Future of Smart Cities and Sustainability.
https://www.esri.com/en-us/industries/insightsEsri. (2024). Industry Trends & Location Intelligence 2024.
https://www.esri.com/en-us/industriesGeospatial World & Boston Consulting Group. (2023). Global Geospatial Industry Outlook 2023: The Trillion Dollar Geospatial Economy by 2025.
https://www.geospatialworld.netInternational Federation of Surveyors (FIG). (2021). FIG Vision: Surveying and Spatial Data Professionals in the Digital Age.
https://www.fig.netLinkedIn Economic Graph Team. (2024). Jobs on the Rise: Emerging Geospatial Roles in Global Markets.
https://economicgraph.linkedin.comUnited Nations Committee of Experts on Global Geospatial Information Management (UN-GGIM). (2023). Geospatial Information Supporting the 2030 Agenda for Sustainable Development.
https://ggim.un.orgWorld Economic Forum (WEF). (2023). The Future of Jobs Report 2023. Geneva: WEF.
https://www.weforum.org/reports/the-future-of-jobs-report-2023