Yogyakarta (15/4) Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian kembali melaksanakan seminar secara online. GIS Seminar ini sudah menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi Sistem Informasi Geografis dan telah sampai seri kedelapan yang mengusung tema “GIS For Plantation Management”.
Acara GIS Seminar ini ditayangkan melalui ruang pertemuan online menggunakan Zoom dan juga disiarkan langsung pada berbagai platform yang dimiliki oleh Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian melalui Kanal Youtube “SIG UGM”, Instagram @str_sig_ugm dan Facebook “SIG UGM”. Seminar ini dibagi menjadi tiga sesi dengan sesi pertama mengangkat tema “GIS in Precision Agriculture” yang disampaikan oleh Sara Dwi Kurniarto, S.Si., M.Sc. (Aerial Photo and Image Processing Expert). Sesi kedua berbicara mengenai “Peran GIS di Bidang Perkebunan” dengan narasumber Aman Mustika, S.T., M.M. sebagai Ketua Jakarta Planters Club. Dilanjutkan sesi ketiga oleh Barlin Harahap, S.T. (Direktur CV. Altez GeoSpasial) yang menyampaikan materi mengenai “Pemanfaatan Foto Udara & GIS untuk Perkebunan Kelapa Sawit”. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dan dipandu oleh Calentya Larasati Sheila Hadi (Mahasiswa AP SIG 2020) sebagai Moderator sekaligus Pembawa Acara.
Di sesi pertama, materi disampaikan oleh Sara Dwi Kurniarto, S.Si., M.Sc. menjelaskan bahwa GIS yang didukung dengan data-data spasial, SDM, teknologi, dan pemrograman spasial dapat mewujudkan precision agriculture di bidang industri perkebunan. Beliau juga menjelaskan unsur-unsur GIS dalam bidang perkebunan antara lain terkait software, hardware, data spasial, spatial programming, serta kebutuhan akan teknologi dan SDM di bidang geospasial. Hal ini akan berkaitan dengan cara pengolahan data spasial untuk pengambilan keputusan yang mendukung percision agriculture. Dimana BIG Data, Internet of Things, Machine Learning, Artificial Intelligent dan GIS menjadi komponen utama mendukung Precision Agriculture baik di Industri 4.0 maupuy Society 5.0.
Sesi kedua, disampaikan oleh Aman Mustika, S.T., M.M. menjelaskan bahwa peran GIS sangat bermanfaat di bidang perkebunan, khususnya untuk komoditi kelapa sawit, karet dan tebu. Selain itu peran GIS juga sangat bermanfaat untuk digunakan pada berbagai kegiatan operasional perkebunan antara lain untuk memetakan estimasi hasil produk dan mengetahui kondisi aktual perkebunan serta dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan. GIS juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan monitoring guna mengetahui secara nyata bagaimana kondisi tanaman di lapangan sehingga dapat memudahkan untuk melakukan pengolahan data lebih lanjut.
Sesi ketiga disampaikan oleh Barlin Harahap, S.T., menjelaskan mengenai pentingnya GIS untuk perencanaan, verifikasi, dan monitoring yang ada pada bidang perkebunan khususnya kelapa sawit. Pemanfaatan foto udara dan GIS pada bidang perkebunan kelapa sawit dapat juga digunakan sebagai sarana untuk monitoring serta verifikasi beberapa pekerjaan yang ada di perkebunan kelapa sawit antara lain sensus (populasi & produksi), pemetaan topografi, kajian areal tergenang, inventarisasi (pilar HGU & infrastruktur) serta indentifikasi fenotip tanaman.
Sesi materi diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh peserta seminar. Seminar ini berakhir pada pukul 12.00 WIB dengan total peserta yang hadir berjumlah lebih dari 300 orang yang mengikuti kegiatan melalui Zoom maupun Kanal YouTube. Penutupan acara diakhiri dengan pengumuman merchandise bagi sepuluh penanya terbaik lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh peserta dengan pemateri sebagai hasil dokumentasi acara.
Bagi yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai rekaman kegiatan, materi dan informasi terkait sertifikat dalam kegiatan ini, silakan dapat mengunjungi Portal Kegiatan GIS Seminar #8 pada laman http://ugm.id/WebinarSIG8